Cara Membuat Pengapian Total Loss
Pengapian total loss mungkin sudah
tidak asing ditelingga anda. Totall loss adalah sistem pengapian tanpa magnet.
Di Indonesia, pengapian jenis ini pertama kali dikenalkan oleh mekanik balap
Purwokerto bernama Bobeng atau Sugiono tahun 2000an. Awalnya dianggap nyleneh
dan sedikit yang antusias, karena motor dengan pengapian CDI umumnya masih
sistem AC. Arus listrik buat CDI di alirkan dari sepul yang masih sistem AC
walaupun melewati kiprok dahulu.
Diperkenalkan oleh Suzuki Shogun 125
dengan sepeda motor menggunakan sistem pengapian DC. Dengan sistem baru
dimana arus listrik disuplay dari aki. Walaupun sepul mati atau gak ada sepul
sekalian, mesin masih bisa jalan asal setrum dari aki masih bisa mensuplay CDI.
Karena hal ini fungsi dari sepul dan magnet dihilangkan, sehingga kita dapat
membuang sepul dan magnetnya, yang otomatis putaran mesin jadi lebih enteng.
Dengan melepas magnetnya saja bisa
disebut pengapian total loss. Itu pada tahap satu, total
loss dapat juga dengan melepas sepul dahulu. Ini terjadi di motor Mio dan
Jupiter. Melepaskan magnet jelas lebih ringan jika dilihat dari bobotnya,
tetapi juga karena hilangnya daya tarik menarik antara lempengan spul dengan
magnet. Caranya cukup mudah hanya mencukil lempengan magnet dari mangkok
magnetnya dengan pahat atau obeng min yang kokoh, tetapi tetap menggunakan
palu. Jika di rasa kurang ringan tinggal bubut saja mangkoknya, ingat berat
mangkok tidak boleh kurang dari 200gram.
Jika anda mempunyai pertimbangan
jika takut menggunakan magnet standart yang harga barunya mahal, anda bisa
menggunakan lempengan besi yang tipis dan ringan. Kita bisa menggantinya dengan
ukuran megnet aslinya biar gampang, sehingga tidak perlu merubah pick fulser
dan tetap bisa memakai CDI DC yang bawaan motor.
Untuk ukuran tinggi tonjolannya
sebesar 1,2 sampai 2 mm. Sedang panjang tonjolan bisa mengikuti bentuk aslinya.
Tetapi jika untuk Honda Kharisma dan Supra X 125 panjang pick up pulsernya
berubah menjadi 38mm dan tergantung CDI yang akan kita gunakan.
Untuk motor pabrikan Yamaha seperti
Vega R, F1Z-R, Jupiter, Nouvo, Mio, Jupiter MX 135 dan New Mio ukuran pick up
pulser sama. Yaitu 57, 55 mm. Ukuran berbeda khusus untuk Yamaha Xeon, yaitu
47,8 mm.
Untuk pabrikan Suzuki memiliki
ukuran panjang pick up pulser beda-beda. Contoh pada motor Shogun 125 ukuran
panjangnya 30 mm. dan Satria F-150 yaitu 39 mm.
Yang tidak boleh dilupakan adalah
posisi pick up pulser harus sesuai dengan yang aslinya, sehingga timing
pengapiannya tidak berubah dengan magnet standarnya dahulu. Dalam pemasangan
lempengan pengganti magnet, para mekanik masih menggunakan dudukan aslinya hanya
dengan melepas paku kelingnya saja.
Lalu dudukan magnet yang ada alur
buat spi magnet itu disatukan dengan lempengan besi yang kita buat. Dan di bor
lalu dikuatkan dengan paku keling. Hal yang tidak boleh lupa adalah balancing
biar tidak goyang dan getar.
Yang perlu diwaspadai adalah total
loss bisa mengurangi torsi, karena beban yang terlalu ringan. Bahkan untuk
putaran atas bisa hilang torsinya. Apalagi kalau joki terlalu berat malah tidak
akan terasa torsinya. Oleh karena itu lempengan besi pengganti magnet tidak
boleh kurang dari 200 gram. Hal yang sakral tidak boleh salah pasang posisi
pulser, jarak toleransi tonjolan pick up sensor yaitu 0,7 mm.
0 komentar:
Posting Komentar